Awalnya, aku berencana untuk menelusuri keindahan goa jomblang, tapi aku tak punya rekan yang cukup untuk menaklukan goa vertical tersebut. Akhirnya scenario pun diubah, divisi Caving yang cuma aku seorang harus digabung dengan divisi Rock climbing yang juga hanya berjumlah 2 orang dan memberi nama tim CRC (caving-rock climbing). Dengan jumlah 3 orang sebenarnya belum memenuhi syarat keamanan, jadi skenario perjalanan terus diubah demi keselamatan kami pada saat di Jogja nanti. Ide untuk meminta bantuan MAPALA di jogja pun muncul, akhirnya sepakat kita meminta bantuan MAPALA UNISI untuk membantu kami dalam perjalanan MP kali ini.
Setelah menempuh perjalanan dengan kereta api selama kurang lebih 12 jam, Minggu pagi (01/08/10) tibalah kami di sekret MAPALA UNISI – Jogja, rasa letih hilang ketika kawan-kawan mapala unisi menyambut kami dengan keramahan. Kami pun disuruh beristirahat disekretnya yang lumayan nyaman. Setelah meletakkan tumpukan carrier, kami bergegas untuk sarapan pagi dan menemukan warung Gudeg dipinggir jalan. Pada saat diwarung kami membicarakan rencana selanjutnya. Setelah sarapan, tim GH (Gunung-Hutan) dan Tim CRC (Caving-Rock climbing) sepakat untuk membeli perlengkapan seperti konsumsi di swalayan terdekat.
Setelah beristirahat kurang lebih 2 jam di mapala unisi, tim GH bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan divisi mereka untuk mendaki gunung sindoro dan gunung sumbing. Kami pun melepas mereka jam 15.00 wib. Lalu bagaimana dengan tim ORAD (olahraga arus deras) dan tim CRC?? Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tim MP kali ini kekurangan sumber manusia. Tidak hanya caving atau rock climbing, tim ORAD pun mengalami kondisi yang sama, mereka hanya berjumlah 3 orang saja. Jadi kami memutuskan untuk meminta bantuan tim mapala unisi untuk membantu kami memenuhi kuota orang demi keselamatan. Tim ORAD dan tim CRC menunggu orang yang bisa menemani kami pada saat mengarungi sungai progo untuk ORAD, tebing suing untuk RC dan Goa seropan – semuluh untuk Caving.
Senin malam (02/08/10), tim CRC berangkat menuju tebing suing dengan jumlah 5 orang. Setelah pelepasan tim kami, berangkatlah tim CRC ditemani dengan tim ORAD dan beberapa teman Mapala unisi menggunakan mobil bak. Sesampainya disana, angin laut menyapa kami dengan lembut (brrrrr...sumpah, dinginnn banget!!). setelah rombongan penghantar pulang, tim CRC pun ceklis alat dan perlengkapan lain, setelah selesai kami pun segera beristirahat.
Pagi pun menjelang, raut wajah yang masih ngantuk berseri ketika melihat keindahan pantai siung (subhanallah...indah banget!!). gradasi warna laut menemani kami dalam menaklukan tebing siung, tak henti-hentinya bergumam kagum dalam hati, melihat indahnya pantai selatan yang berbatasan langsung dengan samudra hindia tersebut. Hendri, Harya, Fathur, aku dan bang Jane pun langsung menuju spot pemanjatan tebing siung. Spot yang kali ini kita pilih lumayan sulit grade-nya, bahkan Harya sempat terpeleset pada saat memanjat, tapi untungnya tidak ada cedera serius pada Harya (susah soalnya nemuin orang kayak dia...hihi,piss!!).
Keesokannya pun tiba, tim RC masih penasaran untuk menaklukkan spot tebing tersebut, aku pun tak mau ketinggalan untuk menjajal menaklukkan tebing tersebut walau aku anak caving. Tapi sulitnya medan membuat kakiku sedikit gemetar dan terpaksa menjatuhkan tubuhku.(hahaha, payah nih..!!). Setelah asyik dengan spot artifisial tersebut, akhirnya kita mencari spot lain yang juga menantang. Karna tebing siung memang memiliki ratusan spot panjat, jadi kami tidak merasa kesulitan untuk mencari spot-spot bagus. Harya menaklukan spot tersebut sampai top (hufft...akhirnya). Setelah usai menaklukan tebing siung, kami pun mengambil foto-foto keindahan alam pantai siung (Narsis dikit ah) dan menyudahi dengan candle light dinner ala pecinta alam di warung. Perjalanan gabungan kali ini benar-benar menguntungkan buat aku, selain bisa mengikuti teman-teman RC menaklukan tebing dan ikut menjajal menaklukan tebing, aku pun juga dapat menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan yang luar biasa ini.
Kami pun siap berangkat menuju Goa seropan dan semuluh yang masih dikawasan Wonosari (yup..semangat 45, Saatnya beraksi!!). Rabu malam (03/08/10) berangkatlah kami menuju tujuan perjalanan kami ke 2 yaitu caving, walau agak nyasar dikit tapi tetep sampai pada tempat tujuan (tapi jam 2 pagi nyampenya...hikzz). bermalam dirumah sang kuncen cukup asyik, keramahan mereka membuat saya betah tinggal disana padahal malam itu kami mengganggu waktu tidur mereka. akupun menyiapkan skenario untuk penyusuran goa kali ini. Luar biasa, rencana menyusuri goa vertikal Jomblang yang sempat dihapus dalam agenda, muncul kembali setelah bang Jane (Mapala unisi) menyanggupi untuk menemani kita menyusuri goa tersebut (ragu-ragu tapi mau..hehhe). tapi sebelum menuju Jomblang, kami sepakat untuk menyusuri Goa horizontal seropan dan semuluh. Pagi hari, di hari kamis nan cerah (panas maksudnya), kami sepakat menyusuri goa pertama yaitu, Goa seropan. Goa ini terdapat air terjun didalamnya (indah banget..!!) tapi kami memutuskan untuk kembali keatas karena oksigen dalam gua menipis padahal apabila diteruskan ke bawah, ada air terjun ke dua yang jauh lebih besar dari yang pertama. Setelah keatas dan kembali kerumah pak kuncen, lapar menghampiri kami dan berakhir dengan lunch bikinan isteri pak kuncen. (makan..makan..)
Semakin siang semakin panas, seusai makan kami pun bergegas ingin menelusuri keindahan goa kedua. Goa kali ini goa vertikal yang bisa nembus ke goa satunya lagi. Yaitu goa semuluh – jlamprong. Kali ini mulut goa yang kita pilih adalah Goa jlamprong. Menurut warga sekitar, goa ini cukup keramat dan kami dilarang mengambil benda apapun yang berada didalam goa. Setelah berjalan kurang lebih 1 kilo, sampailah kami menuju mulut Goa Jlamprong dengan chambernya yang luar biasa besar. Ketika masuk lumayan membuat bulu kuduk merinding tapi sensasinya luar biasa, adrenalin terasa terpacu. Setiap goa punya keunikan masing-masing, dan perjalanan ke Goa Jlamprong benar-benar berkesan bagi ku karena semua perasaan bercampur aduk jadi satu.
Setelah setengah jam menyusuri, kami menemukan jalan buntu. Kami bingung dan bertanya-tanya (katanya nih goa nembus??). tapi kami berusaha untuk mencari celah atau lubang yang mungkin saja tembus. Lalu kami melihat genangan air, mungkinkah lewat genangan tersebut?? (yups bener banget). Sepintas genangan air yang biasa kami sebut dengan Dam tersebut terlihat dangkal. Ternyata lumayan membuat tubuh kami tertutup air karena hanya bagian kepala yang tersisa untuk bernafas, perasaan saat itu benar-benar luar biasa (takut ada yang narik kita dalam air..hiiii). setelah melewati berbagai rintangan yang sulit akhirnya keputusasaan kami terjawab sudah, kami melihat titik cahaya, yang artinya sudah sampai dimulut goa semuluh. (ternyata kuncennya ga bo’ong kalo goa itu nembus...hahahaha). Sensasi yang aku dapatkan luar biasa, menikmati serta memacu adrenalin dalam kegelapan benar-benar suatu hal yang mengasyikkan. (yang penting zero fatality tetep terjaga).
Malam pun berganti, siap-siap menuju goa vertikal pertama yang aku jelajahi (sssttt..baru pertama kali jajal goa vertikal nih). Goa Jomblang dan Grubuk (tembus)tidak asing terdengar bagi kami, selain keindahan didalamnya, beberapa peristiwa sejarah terjadi pada goa ini seperti Goa grubuk , Goa sedalam 90 meter ini adalah tempat pembuangan tahanan PKI beserta antek-anteknya pada jamannya.
Sebelum memasuki goa semua persiapan dilakukan, dari pemanasan sampai latihan ascending – descending atau single rope technic (SRT). Kami pun siap menuruni Goa Jomblang, tapi karena hari semakin sore jadi penelusuran kali ini agak sedikit dipercepat. Setelah berhasil menuruni seuntas tali dalam SRT-an, kami pun menelusuri keindahan Goa, ornamen didalam nya tidak cukup banyak tapi goa tersebut memiliki chamber-chamber yang besar. Kami naik keatas jam 21.00 wib, kemudian beristirahat sebentar sampai jemputan kami tiba.
Perjalanan kali ini benar-benar menyenangkan, ketakutan, keberanian dan kebersamaan adalah suatu momen yang tak terlupakan. Dan selalu mendapatkan nilai yang bisa diambil disetiap perjalanan kami, solidaritas, kekeluargaan, pengorbanan serta mengutamakan keselamatan adalah penting bagi kami. ^-^
Salam KAPA, Sheba K-283-10